Sapeken, Sumenep — Sebuah gerakan kolaboratif baru lahir di wilayah kepulauan Sapeken, Kabupaten Sumenep. Para kepala sekolah SMA di kepulauan ini sepakat membentuk Komunitas Belajar Kepala Sekolah SMA Sapeken Sumenep atau KBKS3, sebagai wadah berbagi praktik baik, pendampingan mutu, dan penguatan manajerial sekolah berbasis SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) integrasi aplikasi Si Mantab BBPMP Jatim serta berbagai hal untuk memajukan Pendidikan di kepulauan.
Langkah ini disambut antusias oleh seluruh pimpinan sekolah.
Ibu Nur Hasana, Kepala SMA Islam Pagerungan Besar, menyampaikan rasa syukurnya
atas berdirinya komunitas ini.
“Kami merasa sangat terbantu dengan hadirnya KBKS3.
Melalui program pengimbasan SPMI dan pemanfaatan aplikasi Si Mantab BBPMP
Jatim, sekolah kami semakin memahami bagaimana menerapkan budaya mutu secara
sistematis. KBKS3 bukan hanya wadah berbagi ilmu, tetapi juga semangat gotong
royong antar sekolah di wilayah kepulauan.”
Senada dengan itu, Bapak Akhyar Rosyidi, Kepala SMA Lukmanul
Hakim Pulau Sadulang Besar, menegaskan bahwa letak geografis bukan lagi menjadi
kendala.
“Letak geografis kami yang jauh dari pusat tidak lagi
menjadi alasan untuk tertinggal. KBKS3 menghadirkan solusi nyata melalui
pendampingan langsung dan pelatihan penggunaan aplikasi Si Mantab. Kini kami
lebih percaya diri melaksanakan SPMI secara mandiri dan terukur. Terima kasih
atas semangat kolaborasi yang luar biasa.”
Bagi Bapak Moh. Fajrun Ni’am, Kepala SMA Nahdatul Ulama
Sakala Sapeken, KBKS3 hadir sebagai jawaban atas kebutuhan para kepala sekolah
di kepulauan.
“KBKS3 adalah jawaban dari kebutuhan kepala sekolah untuk
saling menguatkan. Pengimbasan SPMI membuka wawasan kami tentang pentingnya
perencanaan berbasis data. Aplikasi Si Mantab juga sangat membantu dalam
monitoring mutu sekolah. Kami bangga menjadi bagian dari gerakan ini.”
Perubahan nyata juga dirasakan oleh Bapak Angwar, Kepala SMA
Nurul Hasan Desa Sabuntan.
“Sejak bergabung dalam KBKS3, saya merasakan perubahan
besar dalam manajemen sekolah. Pendekatan belajar bersama yang diterapkan
sederhana namun tepat sasaran. Implementasi SPMI menjadi lebih mudah, dan
aplikasi Si Mantab membuat pelaporan mutu lebih efisien. Semoga komunitas ini
terus berkembang.”
Sementara itu, Bapak Subhan Yunus, Kepala SMA Sabilul
Muttaqien Dusun Bajo, menilai bahwa kunci keberhasilan KBKS3 adalah
pendampingan yang konsisten.
“KBKS3 tidak hanya mengajarkan, tetapi juga mendampingi.
Pengimbasan SPMI diterapkan sesuai kebutuhan lapangan, dan pemanfaatan aplikasi
Si Mantab kini semakin familiar. KBKS3 adalah bukti bahwa perubahan bisa
dimulai dari kolaborasi.”
Dengan semangat kebersamaan yang kuat, KBKS3 kini menjadi
motor penggerak kualitas pendidikan SMA di wilayah kepulauan Sapeken. Komunitas
ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain bahwa keterbatasan geografis
bukan halangan untuk menciptakan mutu pendidikan yang unggul — selama ada
kemauan untuk belajar bersama dan bertumbuh bersama.

.jpeg)
0 comments:
Post a Comment