SMAKEN POST - Pernah dengar Pemilu tanpa kertas suara? Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 1 Sapeken sukses menggelar masa pencoblosan sebagai puncak dari program kerja Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS (PEMILOS), kemarin, Jumat, 24 Oktober 2025 di depan teras ruang guru, di mulai dari jam 07.20 WIB - selesai. Kursi tertinggi di jabatan pengurus OSIS tersebut, diperebutkan oleh empat pasangan kandidat yang akan dipilih langsung oleh warga sekolah, meliputi dari seluruh siswa, dan dewan guru, serta para staf TU memilih secara antrian.
Selama sepekan sebelumnya, keempat pasangan kandidat ketua dan Wakil ketua OSIS tersebut, secara teknik telah melewati tahapan kualifikasi. Lalu dilanjutkan dengan acara kampanye visi misi dan dijadwalkan dengan kelonggaran waktu tiga hari untuk memikat hati para pemilih. Kemudian sehari sebelum pencoblosan mereka juga telah menempuh rangkaian acara debat kandidat.
Secara umum memang kegiatan Pemilos ini terlihat biasa dan sekilas sama dengan urutan rangkaian kegiatan Pemilos di sekolah lainnya. Tapi cobalah masuk ke dalam salah satu dari empat bilik suara. Jika mengingatkan di bilik pencoblosan tentu akan terlihat ada sepasang gabus dan paku yang digunakan untuk mencoblos di setiap bilik suaranya. Namun ada perbedaan yang cukup unik pada bilik suara kali ini. Tidak ada gabus atau paku, yang ada hanyalah sebuah laptop yang diletakkan di setiap bilik suara.
Mungkin orang yang tidak berasal dari warga sekolah tersebut akan merasa heran dan bertanya-tanya, "Kok pakai laptop? Dimana paku dan gabusnya?". Jawabannya, tidak ada. Pencoblosan pada Pemilos tahun ini bukan pencoblosan biasa. Tidak dengan paku dan gabus sebagai alasnya, melainkan dengan sebuah program yang sudah tersimpan pada setiap laptop yang berada di bilik.
Program ini dibuat langsung oleh kepanitiaan dari OSIS SMA Negeri 1 Sapeken untuk acara pencoblosan Pemilos tahun ini. Hanya dengan mengetikkan nomor daftar pemilih menjadi passwordnya, maka nama dan foto keempat kandidat pun langsung muncul di layar laptop. Setelah memilih salah satu dengan cara meng-klik foto kandidat yang bersangkutan, secara otomatis program akan kembali ke tampilan awal. Praktis, suara pemilih secara otomatis akan terakumulasi sendiri ke Pasangan Calon (Paslon) tanpa perlu menghitung lagi secara manual.
"Kami memang sengaja melakukan inovasi untuk kegiatan Pemilos pada tahun ini. Selain lebih efisien dalam hal waktu, tenaga, dan biaya, cara seperti ini juga lebih ramah lingkungan karena tidak menghabiskan banyak kertas," ungkap Mohammad Adib Baihaqi, S.Pd, Waka Kesiswaan yang juga selaku Pembina OSIS.
Rinanda Vivia Febriyanti, bakal menjadi demisioner OSIS tahun ini, mengungkapkan jika besar keinginan anggota OSIS bisa menggunakan cara pencoblosan serupa di tahun berikutnya. "Dengan cara ini, paling tidak kami sebagai pengurus OSIS telah menjadi pelopor untuk tahun-tahun selanjutnya agar lebih ramah lingkungan," ujarnya.
Setelah semua warga sekolah menggunakan hak pilihnya, tak ada lagi momen penghitungan suara manual, begitu juga tak ada lagi teriakan sebutan suara sah atau tidak sah, kecuali bagi mereka yang tidak hadir saat memberikan hak pilihnya di bilik. Suara pemilih secara otomatis telah terekapitulasi di sistem yang ditunjukkan oleh program diagram batang real count yang dapat disaksikan langsung bersama-sama.
Dari result real count melalui proyektor terlihat total DPT sebanyak 266 pemilih. Hanya 54 pemilih yang tidak berpartisipasi memberikan hak pilihnya. Ini berarti tingkat partisipasi pemilih sebanyak 79,7 persen atau berjumlah 212 pemilih. Jumlah tersebut, terdistribusikan merata ke masing-masing kandidat.
Paslon nomor urut 1, Keyla Sakila (XI-1) dan Naila Izzati (XI-1) memperoleh 27,4 persen = 58 suara. Paslon nomor urut 2, Fairizul Ammar (XI-2) dan Amir Hamzah (XI-2) memperoleh 23,1 persen = 49 suara. Dari Paslon nomor urut 3, Ita Safitri (X-1) dan Siti Fakhriah Nurul (X-1) mendapatkan 14,6 persen = 31 suara. Sedang Paslon nomor urut 4, Nizar Fery Amali (XI-1) dan Rifatul Mufinah (X-1) memperoleh 34,9 persen = 74 suara.
Dari pantauan real count sempat beradu dramatis suara. Pasalnya, antara Paslon nomor urut 1 dan 2 sejak dari awal bersaing saling menempati papan atas. Sementara 2 Paslon lainnya berjalan stagnan. Namun dari rombongan terakhir pemilih dari kelas XII saat memberikan hak pilihnya, justru menjadi titik balik bagi julukan Paslon 'kuda hitam' dari nomor urut 4 ini. Perolehan suaranya melejit drastis dan bertransisi signifikan meninggalkan semua suara Paslon lainnya.
Dengan demikian Paslon dari nomor urut 4, yaitu, Nizar Fery Amali (XI-1) dan Rifatul Mufinah (X-1), lebih unggul dari para pesaingnya dan berhasil menjadi ketua dan wakil ketua terpilih OSIS SMA Negeri 1 Sapeken masa bhakti 2025/2026. Pasangan ini dianggap paling mampu menawarkan program yang realistis sekaligus inspiratif. Banyak siswa merasa visi misi mereka paling dekat dengan kebutuhan nyata di sekolah.
Kepala SMA Negeri 1 Sapeken, Fujianto, S.S, M.Pd, memberikan apresiasi hangat sekaligus ucapan selamat kepada pasangan terpilih. Beliau menekankan bahwa kemenangan ini adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
"Tentu saja, kemenangan ini bukan akhir, tapi justru awal dari perjalanan mereka untuk membuktikan janji-janji kampanye. Sementara kepada pasangan kandidat lain, bapak juga turut mengapresiasikan, karena sudah berani tampil, bersaing sehat, dan memberikan warna dalam proses demokrasi di sekolah. Bapak memohon agar tetap sama-sama saling mendukung, berpartisipasi dan bekerja sama dalam setiap kegiatannya," tutupnya. (Crew Jurnalistik SMAKEN POST)






.jpeg)












.jpeg)
